Site icon Konsumenesia

Konsumsi Vape dan Rokok Biasa Bersamaan: Remaja Klaten Menderita Penyakit Bahaya Ini

Foto: ilustrasi rokok konvensional oleh pexels

Seorang remaja SMA di Klaten, Jawa Tengah, harus menjalani perawatan rutin agar dapat menjalani kehidupan ini dengan nyaman. Rico Thomas Dwi Ardhana, didiagnosa menderita faringitis dan bronkitis. Menurut pengakuannya, hal tersebut terjadi karena paru-parunya kolaps setelah tujuah tahun lamanya mengkonsumsi rokok elektrik atau vape dan dibarengi oleh rokok konvensional.

Lantas, apa itu penyakit faringitis dan bronkitis ?

Faringitis adalah peradangan pada faring, yang merupakan bagian belakang tenggorokan atau kerongkongan bagian atas. Penyebab umum faringitis adalah infeksi virus, meskipun bakteri juga bisa menjadi penyebabnya.

Gejala yang timbul akibat faringitis ialah sakit tenggorokan, kesulitan menelan, radang pada kelenjar getah bening di leher, batuk kering, demam ringan dan gejala flu seperti pilek atau hidung tersumbat.

Sedangkan bronkitis akut adalah peradangan pada saluran udara besar di paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Gejala yang ditimbulkan pun meliputi batuk yang berlangsung lebih dari 5 hari, produksi dahak yang bisa berwarna kuning atau hijau, kesulitan bernapas atau napas tersengal-sengal, demam ringan dan sakit dada akibat batuk.

Penyebabnya sering kali terkait dengan infeksi virus seperti virus influenza atau virus yang menyebabkan pilek. Namun, bakteri juga bisa menjadi penyebab bronkitis akut dalam beberapa kasus.

Pengobatan untuk bronkitis akut seringkali melibatkan istirahat yang cukup, hidrasi yang adekuat, dan penggunaan obat pereda gejala seperti antinyeri dan antipiretik. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Penting untuk menghindari paparan terhadap asap rokok atau polusi udara lainnya yang dapat memperburuk gejala bronkitis akut.

Faringitis dan bronkitis akut adalah dua kondisi yang umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Meskipun gejalanya serupa, perawatan dan pengobatan keduanya berbeda tergantung pada penyebabnya. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau berkepanjangan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Exit mobile version