Minum kopi merupakan kebiasaan yang populer di seluruh dunia, tetapi adanya perdebatan seputar dampak kesehatannya masih menjadi topik yang kontroversial. Salah satu klaim yang sering muncul adalah bahwa minum kopi panas dapat meningkatkan risiko kanker.
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara minum cairan panas, termasuk kopi, dengan risiko kanker esofagus. Panas yang berlebihan dapat merusak jaringan esofagus dan meningkatkan risiko terjadinya kanker. Namun, bukti ini masih kontroversial.
Para ahli merekomendasikan untuk menghindari minuman yang terlalu panas, terutama jika suhunya melebihi 65 derajat Celsius. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), minuman yang panas tersebut dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
Namun, penting untuk diingat bahwa risiko kanker tidak hanya dipengaruhi oleh suhu minuman, tetapi juga oleh faktor lain seperti pola makan, gaya hidup, genetika, dan lingkungan. Mengonsumsi kopi dengan suhu yang sesuai, seperti tidak terlalu panas mungkin tidak memiliki dampak negatif pada risiko kanker.
Sedangkan, studi epidemiologi telah menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang normal dapat terkait dengan manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit hati, diabetes tipe 2, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Dengan demikian, penting untuk menjaga keseimbangan dalam konsumsi kopi dan memperhatikan suhu minumannya. Hindari minuman yang terlalu panas dan nikmati kopi dalam batas yang wajar sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Meskipun ada beberapa bukti yang menunjukkan hubungan antara minum cairan panas, termasuk kopi, dengan risiko kanker esofagus, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitannya secara lebih mendalam.