Site icon Konsumenesia

Musim Haji Telah Tiba, Perhatikan Risiko Penyakit ini Saat Lakukan Ibadah Haji

Foto: Pexels/SULTAN

Ibadah haji adalah salah satu kewajiban penting bagi umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Memasuki bulan haji, diketahui kloter pertama akan diberangkatkan pada tanggal 12 Mei 2024 mendatang.

Namun perjalanan ini tidak hanya merupakan suatu bentuk ibadah, tetapi juga merupakan pengalaman yang memerlukan perhatian kesehatan ekstra.

Jamaah haji sering kali menghadapi beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa diantaranya.

1. Dehidrasi dan Heatstroke

Makkah dan Madinah, dua tempat suci di Arab Saudi ini memiliki iklim yang sangat panas, terutama selama musim panas.

Hal ini dapat menyebabkan jamaah mengalami dehidrasi dan bahkan heatstroke jika tidak cukup minum air, serta tidak melindungi diri dari sinar matahari yang menyengat.

2. Infeksi Saluran Pernapasan

Kepadatan orang selama ibadah haji, terutama saat melaksanakan tawaf di sekitar Ka’bah, meningkatkan risiko penularan infeksi saluran pernapasan.

Virus yang menyebabkan pilek, flu, atau bahkan penyakit lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dapat dengan mudah menyebar diantara jamaah.

3. Cedera dan Kelelahan Fisik

Proses ibadah haji melibatkan aktivitas fisik yang intensif seperti berjalan jauh, berdesak-desakan, dan berada di tengah kerumunan besar.

Hal ini bisa meningkatkan risiko cedera, kelelahan otot, serta masalah kesehatan lainnya seperti nyeri sendi dan kaki bengkak.

Advertisement. Scroll to continue reading.

4. Penyakit Menular

Kepadatan populasi yang tinggi selama ibadah haji memudahkan penularan penyakit menular, termasuk diantaranya adalah demam berdarah, meningitis, dan penyakit gastrointestinal seperti gastroenteritis.

5. Masalah Kesehatan Kronis

Jamaah yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung perlu memperhatikan kesehatan mereka dengan lebih serius selama perjalanan haji.

Perubahan pola makan, perbedaan lingkungan, dan aktivitas fisik yang meningkat dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mereka.

Exit mobile version