Nasi putih merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, bagi penderita diabetes, konsumsi nasi putih sering menjadi kekhawatiran karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dapat memengaruhi kadar gula darah.
Penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol porsi nasi putih. Sebagai panduan, satu porsi nasi putih untuk penderita diabetes idealnya tidak lebih dari 100-150 gram per sekali makan, atau sekitar setengah cangkir. Dengan mengurangi porsi nasi, kadar gula darah dapat lebih mudah dikelola.
Mengonsumsi nasi putih bersama dengan sayuran kaya serat, seperti bayam, brokoli, atau kacang panjang, dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh. Serat juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Menambahkan sumber protein seperti ayam tanpa kulit, ikan, tahu, atau tempe dapat memperlambat penyerapan karbohidrat. Protein membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan nilai gizi makanan.
Sebaiknya hindari lauk yang memiliki kadar gula tinggi seperti kecap manis, ayam bumbu manis, atau sambal yang diberi gula. Pilih bumbu alami yang rendah gula untuk menambah rasa pada makanan.
Selain itu, memasak nasi putih dengan metode tertentu, seperti menyimpannya di kulkas selama beberapa jam sebelum dipanaskan kembali, dapat meningkatkan kandungan pati resisten. Pati resisten adalah jenis serat yang tidak mudah dicerna dan dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah.
Penderita diabetes tetap bisa menikmati nasi putih asalkan dengan pengaturan porsi, cara memasak yang tepat, dan kombinasi dengan makanan lain yang mendukung kestabilan gula darah.
Kuncinya adalah kontrol yang baik serta pengawasan rutin terhadap kadar gula darah. Dengan langkah ini, nasi putih tak lagi menjadi ancaman, tetapi bagian dari pola makan yang seimbang.