Ramai di media sosial, ibu kos yang mengusir penghuni kosnya karena di kamar yang disewakannya dipenuhi oleh sampah. Kecurigaan tersebut bermula dari aroma busuk yang tercium dari luar kamar kost. Ibu yang curiga, menggrebek kamar tersebut.
Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali, bahkan di tempat kost daerah pun kejadian serupa kerap terjadi, penghuni yang sangat suka menumpuk sampah di kamarnya. Hal tersebut merujuk pada hoarding disorder. Lalu apa sebenarnya hoarding disorder?
Hoarding disorder atau gangguan penumpukan barang adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh kesulitan untuk membuang atau memisahkan diri dari barang-barang yang sebagian besar tidak berharga atau tidak diperlukan.
Hoarding disorder termasuk dalam kelompok gangguan kecemasan yang ditandai oleh kecenderungan yang kuat untuk menimbun barang-barang dalam jumlah besar sehingga menyebabkan penumpukan yang tidak terkendali di dalam rumah atau ruang pribadi.
Ciri-ciri Orang yang Mengidap Hoarding Disorder
1. Penumpukan Barang yang Tidak Terkendali
Orang dengan hoarding disorder cenderung menimbun barang-barang dalam jumlah besar dan kesulitan untuk membuangnya, bahkan jika barang-barang tersebut tidak memiliki nilai nyata atau sering kali rusak.
2. Kekhawatiran Berlebihan Terhadap Barang
Mereka sering merasa khawatir atau cemas jika harus membuang barang-barang tersebut, bahkan jika orang lain menganggap barang tersebut tidak berguna.
3. Kesulitan dalam Membuang Barang
Mengalami kesulitan emosional, kecemasan, atau stres saat mencoba untuk membuang atau menyortir barang-barang.
4. Akumulasi Sampah atau Barang Rusak
Rumah atau ruangan mereka sering kali penuh dengan barang-barang yang tidak terpakai, seperti kardus kosong, kain bekas, atau benda-benda lain yang sudah tidak berfungsi.
5. Gangguan Fungsi Rumah Tangga
Penumpukan barang dapat mengganggu fungsi rumah tangga sehari-hari, seperti memasak, membersihkan, atau menggunakan ruang yang seharusnya.