Jakarta, Konsumenesia – Pada tahun 2011 lalu Meta sebagai induk perusahaan Facebook dan Instagram mengimplementasikan pembatasan untuk pengguna dewasa, yang mencegah mereka mengirim pesan kepada pengguna berusia dibawah 18 tahun yang tidak mem-follow akun mereka.
Saat ini Meta memperluas aturan tersebut guna melindungi pengguna remaja dari pesan akun asing atau yang tidak mereka ikuti.
Dilansir dari Engadget, pengguna remaja di usia 16-18 tahun secara default tidak dapat menerima pesan langsung (DM) dari pengguna lain yang tidak mereka follow, terutama di Instagram dan Messenger. Pengguna remaja Messenger hanya dapat menerima pesan dari teman Facebook atau kontak telepon mereka.
Aturan ini diaktifkan secara default, memerlukan persetujuan dari wali bagi pengguna remaja dibawah pengawasan orang tua, bergantung pada prediksi usia Meta. Meta menyatakan tujuan mereka untuk memberikan pengalaman aman sesuai usia pada aplikasinya.
Selain itu Meta mengumumkan langkah-langkah tambahan seperti penyembunyian konten berpotensi merugikan bagi remaja, dan peluncuran fitur mindfulness untuk mengingatkan pengguna remaja agar menutup aplikasi dan tidur.
Perubahan ini dilakukan pihak Meta sebagai respons terhadap tuntutan hukum dan kritik terkait perlindungan anak-anak di platform Meta. Yaitu gugatan dari 33 negara bagian yang menuduh Meta menargetkan anak-anak dibawah 13 tahun, sementara laporan Wall Street Journal mencatat beragam konten tidak pantas di Instagram.
Gugatan terkini dari New Mexico bahkan mengklaim bahwa algoritma Facebook dan Instagram merekomendasikan konten seksual kepada anak dibawah umur; dengan laporan internal yang mengungkap 100.000 pengguna anak dilecehkan setiap harinya. Oleh karena itu perlunya tindakan lebih ketat di platform tersebut semakin mendesak.