Bagi konsumen yang peduli pada kesehatan, kebiasaan sederhana seperti membaca label kemasan makanan dan minuman bisa memberikan manfaat besar.
Label ini bukan hanya sekadar informasi, tetapi juga panduan untuk membuat pilihan yang lebih bijak, terutama dalam mengelola asupan gula.
Banyak produk makanan dan minuman kemasan mengandung gula tambahan dalam berbagai bentuk, seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, hingga sirup jagung tinggi fruktosa.
Konsumen sering kali tidak menyadari jumlah gula yang terkandung karena tidak terbiasa membaca label secara rinci. Padahal, kelebihan gula dalam pola makan dapat berkontribusi pada risiko obesitas dan penyakit kronis seperti diabetes.
Salah satu cara untuk mengontrol konsumsi gula adalah dengan memeriksa jumlah total gula dan gula tambahan yang tertera pada label informasi gizi.
Di bagian ini, konsumen juga bisa melihat takaran saji yang menjadi dasar perhitungan kalori dan karbohidrat.
Sebagai contoh, sebuah produk mungkin mencantumkan 230 kalori per sajian, tetapi jika takaran sajinya berlaku untuk dua atau tiga gelas, total asupan kalori dan gula bisa jauh lebih tinggi dari yang dibayangkan.
Selain gula murni beberapa bahan lain seperti madu, molase, atau jus buah terkonsentrasi juga dapat menjadi sumber gula.
Meski bahan-bahan ini sering dianggap lebih alami, kandungan gulanya tetap harus diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Minuman manis menjadi salah satu penyumbang kalori terbesar tanpa memberikan efek kenyang. Hal ini bisa mendorong konsumsi berlebih, yang pada akhirnya berujung pada penumpukan kalori di tubuh.
Kebiasaan mengonsumsi minuman seperti ini, jika tidak dikontrol, dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal