Menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil biasanya meningkat.
Namun, kondisi ini sering dimanfaatkan oleh oknum yang mencoba menyebarkan uang palsu.
Agar terhindar dari risiko penipuan, penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara memeriksa keaslian uang. Berikut adalah beberapa metode yang bisa diterapkan untuk membedakan uang asli dari yang palsu.
Perhatikan dengan Teliti
Cek tanda-tanda pada uang menggunakan pengamatan mata. Beberapa ciri khas uang asli meliputi:
- Benang pengaman yang tertanam di dalam uang.
- Gambar tersembunyi berwarna yang hanya terlihat dari sudut tertentu.
- Tulisan BI yang muncul jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
Rasakan dengan Sentuhan
Gunakan jari untuk meraba permukaan uang. Ciri-ciri yang bisa dirasakan antara lain:
- Bagian tertentu memiliki tekstur kasar akibat cetakan timbul.
- Garis timbul yang berfungsi sebagai penanda, terutama untuk tunanetra, berada di sisi kanan dan kiri uang.
Cek dengan Cahaya
Metode ini dilakukan dengan menerawang uang ke arah sumber cahaya, seperti sinar matahari atau lampu. Beberapa ciri yang akan terlihat adalah:
- Logo Bank Indonesia (BI) muncul secara utuh.
- Gambar pahlawan nasional tampak sebagai tanda air.
Gunakan Sinar Ultraviolet
Sinar UV bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi keaslian uang. Pada uang asli, terdapat elemen cetakan yang akan memendar dalam satu atau beberapa warna saat terkena cahaya ultraviolet.
Pastikan penukaran uang dilakukan di tempat-tempat resmi, seperti bank atau layanan penukaran yang terdaftar.
Hindari bertransaksi di lokasi yang tidak terpercaya untuk mengurangi risiko menerima uang palsu.
Dengan memahami cara-cara ini, masyarakat dapat lebih waspada dan terlindungi dari potensi peredaran uang palsu, terutama di momen-momen ketika kebutuhan uang tunai meningkat.