Jakarta, Konsumenesia – Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mengungkapkan bahwa Generasi Z (kelahiran 1997-2012) mendominasi penetrasi internet di Indonesia, mencapai 87,02 persen menurut Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024. Dengan kontribusi 34,40 persen, generasi ini memperkuat posisinya sebagai pengguna utama internet di Indonesia.
Survei tersebut juga mencatat tingkat penetrasi internet tinggi pada Generasi Milenial (1981-1996) sebesar 93,17 persen, dengan kontribusi signifikan 30,62 persen. Generasi X (1965-1980) mengikuti dengan penetrasi sekitar 83,69 persen dan kontribusi 18,98 persen.
Post Gen Z (kelahiran setelah 2013) menempati urutan keempat dengan tingkat penetrasi internet 48,10 persen dan kontribusi 9,17 persen. Meskipun masih di usia sekolah dasar, generasi ini memberikan kontribusi sebesar 9,7% sebagai pengguna internet di Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Arif.
Dalam kategori demografis lainnya, Baby Boomers (1946-1964) menempati posisi kelima dengan tingkat penetrasi internet 60,52 persen dan kontribusi 6,58 persen. Sementara itu, generasi Pre-Boomer (sebelum 1945) memiliki tingkat penetrasi internet terendah, yaitu 32 persen, dengan kontribusi hanya 0,24 persen.
Muhammad Arif menyoroti pentingnya hasil survei ini bagi pelaku bisnis dalam memahami dinamika digital di Indonesia. Ia menekankan bahwa korelasi antara usia dan adaptasi terhadap penggunaan internet menunjukkan bahwa generasi yang lebih muda cenderung memiliki tingkat penetrasi yang lebih tinggi. Insight ini dianggap vital bagi pelaku bisnis dalam pengambilan kebijakan.
Survei APJII ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling, dengan Margin of Error (MoE) sekitar 1,1 persen dan Relative Standard Error (RSE) sebesar 0,43 persen.