Banyak cara yang dilakukan bisnis dalam melakukan kampanye pemasaran untuk produk atau layanan yang mereka miliki dalam rangka mengajak konsumen melakukan transaksi pembelian di platform-nya. Melalui media sosial yang sedang populer saat ini adalah beriklan dengan potongan video saat menonton YouTube, membuka sosial media, tampil di layar homepage ponsel, bermain game, dan push notification atau pesan yang dikirim langsung ke WhatsApp atau SMS konsumen.
Promosi langsung dengan metode push notification dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan belanja konsumen. Melalui algoritma tertentu bisnis biasanya melakukan personalisasi iklan push notification dengan cara membaca riwayat pembelian atau produk yang disukai di waktu sebelumnya.
Beberapa marketplace atau bisnis konvensional sudah banyak yang melakukan hal itu. Push notification bisa langsung tampil dalam notifikasi ponsel atau melalui pesan pribadi. Dua contoh berikut adalah push notification yang dikirim melalui platform Whatsapp.

Perlu diperhatikan SMS maupun WhatsApp yang diterima ini karena nomor telepon yang telah terdaftar di database mereka. Maka otomatis konsumen akan mendapatkan promosi seperti ini dalam bentuk SMS dan WhatsApp.
Namun frekuensi promosi ke platform SMS dan WhatsApp ini masih terbilang tidak sesering di Google Mail maupun video.
Yang patut dicermati adalah hati-hati jika SMS atau pesan Whatsapp dikirim dari nomor telepon biasa dan WhatsApp tanpa centang hijau. Anda patut waspada karena bisa jadi bukan push notification dari e-commerce tersebut. Bisa jadi pesan itu dari orang yang mencoba menipu Anda dengan cara phising atau meminta data-data sensitif seperti one time password, login password dan sebagainya. Jangan mudah teriming-iming dengan diskon besar atau hadiah dan yang terpenting selalu lakukan cek dan ricek.