Connect with us

Silakan masukkan kata kunci pencarian

KonsumenesiaKonsumenesia

Edu

Hari Braille Sedunia: Membuka Akses Bagi Penyandang Tunanetra

Setiap tanggal 4 Januari, dunia memperingati hari Braille. Sekarang huruf Braille merupakan alat baca yang digunakan oleh penyandang tunanetra.

Ilustrasi: Myriams-Fotos via Pixabay

Setiap tanggal 4 Januari, dunia merayakan Hari Braille. Braille sendiri merupakan sebuah sistem baca dan tulis sentuh yang memberikan akses luas kepada penyandang tunanetra.

Dengan huruf Braille yang terdiri dari titik-titik menonjol sehingga membaca dilakukan dengan gerakan jari dari kiri ke kanan sepanjang baris kalimat. Kecepatan membaca rata-rata penyandang tunanetra mencapai 125 kata per menit, bahkan bisa mencapai 200 kata per menit.

Keberhasilan Braille terletak pada rancangan huruf dan tanda baca yang diciptakan khusus untuk ujung jari, memberikan akses penuh pada dunia bagi mereka yang hidup dalam kegelapan.

Hari Braille Sedunia adalah momen penting untuk mengapresiasi kontribusi besar Braille dalam memberikan kemandirian dan kehidupan yang lebih kaya bagi penyandang tunanetra.

Beberapa manfaat dari penggunaan Braille tidak hanya untuk membaca, tetapi juga memberikan akses ke laporan keuangan, menu restoran, kontrak, peraturan, hingga buku masak. Penyandang tunanetra dapat mengeksplorasi hobi dan pengayaan budaya melalui partitur musik, himne, kartu remi, dan permainan papan yang diakses melalui Braille.

Tentang Braille

Louis Braille adalah seorang yang kehilangan penglihatannya pada usia tiga tahun. Ia menjadi pionir dalam menciptakan sistem Braille yang revolusioner.

Memulai perjalanannya di sekolah tunanetra di Paris pada tahun 1819, Braille terinspirasi oleh sistem penulisan titik Charles Barbier yang awalnya digunakan dalam komunikasi medan perang.

Pada usia 15 tahun, pada tahun 1824, ia mengembangkan sistem sel enam titik yang kemudian menjadi cikal bakal sistem Braille.

Louis Braille (via historytoday.com)

Sistem Braille pertama kali diterbitkan pada 1829, dengan penjabaran lebih lengkap menyusul pada 1837. Meskipun diterima oleh teman-temannya, penerimaan secara luas memerlukan waktu, dan baru diadopsi secara resmi oleh sekolah di Paris pada 1854, dua tahun setelah kematian Braille. Kode Braille universal untuk bahasa Inggris diadopsi pada 1932 sebagai Standard English Braille, kelas 2, dan ditingkatkan pada 1957 oleh para ahli Amerika dan Inggris.

Meskipun menggunakan bahasa Latin untuk huruf dasar, elemen seperti huruf beraksen, simbol, dan tanda baca dapat berbeda dalam Braille tergantung bahasa yang digunakan. Braille Jepang, Korea, dan Sirilik memiliki kekhasan yang membedakannya dari Braille Prancis. Meskipun berupa kode, sistem Braille tetap mencerminkan makna bahasa, sehingga membuat Braille menjadi bahasa universal yang menghubungkan orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Perayaan Hari Braille

Merayakan Hari Braille Sedunia adalah kesempatan untuk merenung, memahami, dan merayakan pencapaian besar dalam memberikan hak akses kepada penyandang tunanetra.

Akan lebih baik lagi jika kita dapat mengintegrasikan apresiasi terhadap braille ke dalam aktivitas sehari-hari kita, mengingatkan kita bahwa dunia kata-kata dapat diakses oleh semua, tanpa terkecuali. Berikut adalah beberapa cara kreatif untuk merayakan dan menghargai Hari Braille Sedunia:

1. Pelajari Sistem Braille
Dedikasikan waktu pada Hari Braille Sedunia untuk belajar tentang sistem braille. Mulai dari huruf-huruf dasar hingga frasa umum, memahami cara kerja braille sebagai apresiasi yang lebih besar terhadap penyandang tunanetra.

2. Adakan Workshop atau Seminar Online
Suarakan kesadaran akan pentingnya braille dengan mengadakan workshop atau seminar online. Undang narasumber yang kompeten untuk berbicara tentang sejarah, perkembangan, dan pengaruh positif sistem braille dalam kehidupan sehari-hari.

3. Berkontribusi pada Proyek Braille Lokal
Cari tahu proyek-proyek braille yang sedang berlangsung di komunitas lokal. Bergabunglah dalam kegiatan sukarela atau dukung proyek-proyek tersebut dengan menyumbangkan waktu atau sumber daya sebagai bagian dari apresiasi terhadap tunanetra.

4. Gelar Lomba Membaca Braille
Adakan lomba membaca braille untuk anak-anak atau kompetisi antar komunitas. Ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memotivasi untuk meningkatkan keterampilan membaca braille.

5. Kampanye Media Sosial
Gunakan kekuatan media sosial untuk menyebarkan kesadaran tentang Hari Braille Sedunia. Bagikan fakta menarik, gambar, atau kisah inspiratif tentang penggunaan braille. Gunakan hashtag khusus untuk merayakan bersama komunitas online.

 

Advertisement. Scroll to continue reading.
Berikan penilaian Anda
[Total: 1 Rata-Rata: 5]
Penulis

Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia

Klik untuk beri komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

BACA JUGA

Advertisement