Connect with us

Silakan masukkan kata kunci pencarian

KonsumenesiaKonsumenesia

Finance

Beberapa Tips Sebelum Membuka Deposito di Bank

Deposito adalah salah satu produk simpanan yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu. Untuk itu pahami beberapa tips sebelum membuka deposito.

Ilustrasi (@mufidpwt via unsplash)

Memiliki simpanan dalam bentuk tabungan jangka pendek dan jangka panjang sangat dibutuhkan oleh konsumen dewasa ini. Apalagi saat beban inflasi yang menyebabkan harga bahan kebutuhan sehari-hari baik yang sekunder maupun primer mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Mengelola simpanan bisa dilakukan dengan banyak cara seperti menyimpan uang di bank, investasi maupun dalam bentuk deposito. Deposito adalah salah satu produk investasi yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu.

Berbeda dengan tabungan deposito memiliki jangka waktu tertentu untuk pencairannya. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang ditentukan di awal. Umumnya deposito mempunyai jangka waktu jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan.

Deposito berjangka membuat uang nasabah lebih aman dan tidak mudah untuk diambil sebelum kurun waktu yang ditentukan. Dalam kondisi darurat beberapa deposito berjangka memungkinkan untuk diambil sewaktu-waktu. Tetapi akan terkena penalti dan tidak mendapat bunga berjalan.

Kelebihan dari deposito adalah faktor keamanan yang terjamin karena dikelola bank dan sampai batas tertentu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Deposito tidak akan terpengaruh oleh pergerakan pasar. Karena sistem pengelolaan deposito itu sudah ditetapkan oleh pihak perbankan dan tidak akan ada perubahan sewaktu-waktu.

Sedangkan kekurangannya, adalah nasabah yang sebagai pemilik dana tidak terlibat dalam pengelolaan dana tersebut. Dana yang tersimpan dalam deposito bisa saja tergerus oleh inflasi yang membuat nilai uangnya semakin menurun dan keuntungan deposito yang tergolong rendah.

Berikut beberapa tips bagi konsumen yang ingin membuka tabungan deposito :

1. Pilih deposito dari bank yang terjamin keamanannya dan bereputasi baik

Nasabah harus menaruh uang dalam jangka waktu tertentu di bank tersebut agar dananya bisa dikelola kembali. Maka dari itu memilih bank yang terjamin dan memiliki reputasi baik adalah langkah awal yang penting.

Pilihlah bank yang sudah memenuhi standar Bank Indonesia dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Advertisement. Scroll to continue reading.

2. Sesuaikan jangka waktu deposito

Tidak semua bank memberikan keleluasaan memilih jangka waktu deposito yang umumnya berkisar antara satu bulan hingga dua tahun tergantung pada kebutuhan nasabah.

Umumnya tenor yang tersedia antara lain 1, 3, 6, 9, 12, dan 24 bulan. Konsumen perlu menganalisis dengan baik neraca keuangan dan menentukan tenor mana yang paling pas sesuai dengan cashflow keluarga. 

3. Selektif dalam memperhatikan biaya, pajak dan penalti deposito

Umumnya nasabah akan dikenakan beberapa biaya tambahan seperti bea materai dan pajak jika nominal dalam deposito lebih dari Rp7-7,5 juta. Selain itu, akan dikenakan penalti bila mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.

Berikan penilaian Anda
[Total: 1 Rata-Rata: 5]
Penulis

Kumpulan artikel buatan Redaksi | Desk Jakarta Konsumenesia

Klik untuk beri komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

BACA JUGA

Lifestyle

Sebuah kolaborasi yang menarik dari bibit.id dan stockbit dengan parfume dari brand terkenal mine.

Finance

Blubybca digital sekarang sudah digunakan untuk remaja, dengan berbagai benefit yang ditawarkan.

Finance

Untuk menuju keadaan finansial yang baik diperlukan cara mengatur keuangan agar tidak boros dan tak bersisa.

Kesehatan

Badan kesehatan dunia, WHO ada tiga kanker yang banyak diderita warga di dunia. Salah satunya ialah kanker paru-paru, pahami lebih jelas mengenai kanker paru-paru.

Advertisement