Memiliki simpanan dalam bentuk tabungan jangka pendek dan jangka panjang sangat dibutuhkan oleh konsumen dewasa ini. Apalagi saat beban inflasi yang menyebabkan harga bahan kebutuhan sehari-hari baik yang sekunder maupun primer mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Mengelola simpanan bisa dilakukan dengan banyak cara seperti menyimpan uang di bank, investasi maupun dalam bentuk deposito. Deposito adalah salah satu produk investasi yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu.
Berbeda dengan tabungan deposito memiliki jangka waktu tertentu untuk pencairannya. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang ditentukan di awal. Umumnya deposito mempunyai jangka waktu jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan.
Deposito berjangka membuat uang nasabah lebih aman dan tidak mudah untuk diambil sebelum kurun waktu yang ditentukan. Dalam kondisi darurat beberapa deposito berjangka memungkinkan untuk diambil sewaktu-waktu. Tetapi akan terkena penalti dan tidak mendapat bunga berjalan.
Kelebihan dari deposito adalah faktor keamanan yang terjamin karena dikelola bank dan sampai batas tertentu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Deposito tidak akan terpengaruh oleh pergerakan pasar. Karena sistem pengelolaan deposito itu sudah ditetapkan oleh pihak perbankan dan tidak akan ada perubahan sewaktu-waktu.
Sedangkan kekurangannya, adalah nasabah yang sebagai pemilik dana tidak terlibat dalam pengelolaan dana tersebut. Dana yang tersimpan dalam deposito bisa saja tergerus oleh inflasi yang membuat nilai uangnya semakin menurun dan keuntungan deposito yang tergolong rendah.
Berikut beberapa tips bagi konsumen yang ingin membuka tabungan deposito :
1. Pilih deposito dari bank yang terjamin keamanannya dan bereputasi baik
Nasabah harus menaruh uang dalam jangka waktu tertentu di bank tersebut agar dananya bisa dikelola kembali. Maka dari itu memilih bank yang terjamin dan memiliki reputasi baik adalah langkah awal yang penting.
Pilihlah bank yang sudah memenuhi standar Bank Indonesia dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Sesuaikan jangka waktu deposito
Tidak semua bank memberikan keleluasaan memilih jangka waktu deposito yang umumnya berkisar antara satu bulan hingga dua tahun tergantung pada kebutuhan nasabah.
Umumnya tenor yang tersedia antara lain 1, 3, 6, 9, 12, dan 24 bulan. Konsumen perlu menganalisis dengan baik neraca keuangan dan menentukan tenor mana yang paling pas sesuai dengan cashflow keluarga.
3. Selektif dalam memperhatikan biaya, pajak dan penalti deposito
Umumnya nasabah akan dikenakan beberapa biaya tambahan seperti bea materai dan pajak jika nominal dalam deposito lebih dari Rp7-7,5 juta. Selain itu, akan dikenakan penalti bila mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.

Kumpulan artikel buatan Redaksi | Desk Jakarta Konsumenesia

Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal