Kabar buruk datang dari dunia entertainment Indonesia. Salah satu artis wanita yakni Nikita Willy baru saja mengalami keguguran saat usia kandungannya memasuki 7 minggu. Terlihat dari postingan di sosial medianya, Nikita Willy merasakan kesedihan yang amat mendalam.
Lalu apa biasanya penyebab keguguran pada kandungan di usia muda? Keguguran terutama pada trimester pertama, merupakan pengalaman yang menyakitkan dan membingungkan bagi banyak wanita yang sedang hamil muda.
Meskipun seringkali tidak dapat dihindari, memahami beberapa penyebabnya dapat membantu meningkatkan kesadaran dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keguguran. Simak beberapa penyebab umum keguguran saat hamil muda.
1. Kondisi Genetik
Kondisi genetik yang tidak normal pada embrio merupakan penyebab umum keguguran pada trimester pertama kehamilan.
Gangguan kromosom seperti trisomi (misalnya, sindrom Down) atau monosomi dapat menyebabkan perkembangan janin yang tidak sempurna, yang sering kali mengakibatkan keguguran.
2. Kelainan Struktural pada Rahim atau Serviks
Kelainan struktural pada rahim atau serviks, seperti septum rahim (dinding rahim yang tidak biasa), mioma, atau jaringan parut dapat meningkatkan risiko keguguran. Kelainan ini dapat mengganggu implantasi embrio atau pertumbuhan janin yang sehat.
3. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal seperti kadar hormon yang tidak seimbang atau disfungsi tiroid, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kehamilan.
Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang penting untuk mendukung kehamilan juga dapat menyebabkan keguguran.
4. Infeksi
Infeksi seperti infeksi bakteri, virus, atau jamur pada saluran reproduksi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Infeksi seperti toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus (CMV), atau infeksi TORCH lainnya dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan janin.
5. Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan
Faktor gaya hidup dan lingkungan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, paparan zat kimia berbahaya, atau radiasi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Pola makan yang tidak sehat dan obesitas juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendukung kehamilan.
6. Stres Emosional
Stres emosional yang berkepanjangan atau tingkat stres yang tinggi dapat memiliki dampak negatif pada kehamilan.
Stres yang tidak terkendali dapat memicu respons tubuh merugikan yang dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dan proses fisiologis, yang penting untuk kehamilan yang sehat.
7. Faktor Usia
Usia ibu dan ayah juga dapat memengaruhi risiko keguguran. Wanita yang hamil di usia muda (dibawah 20 tahun) atau di usia yang lebih tua (diatas 35 tahun) memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
Ini karena penurunan kualitas telur dan keseimbangan hormonal yang berubah seiring bertambahnya usia.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal