| 
Setelah diumumkan pada September lalu, PlayStation 5 Pro dari Sony kini sudah dapat ditemukan di berbagai belahan dunia.
Meski begitu di beberapa negara (termasuk India), belum mendapatkan akses ke konsol terbaru ini. Alasan utama dibalik tidak tersedianya PS5 Pro di India yakni terkait dengan ketentuan jaringan nirkabel.
Sony menyatakan bahwa PS5 Pro mengandalkan pita 6GHz, yang digunakan dalam teknologi Wi-Fi 7 (IEEE 802.11be).
Karena India belum mengizinkan penggunaan pita tersebut, penjualan konsol di negara tersebut masih tertunda.
Harga dan Varian PlayStation 5 Pro
Bagi penggemar PlayStation di negara-negara yang sudah mendistribusikan PS5 Pro, konsol ini tersedia dengan harga sekitar 699,99 dolar AS atau sekitar Rp10.900.000.
Selain versi reguler, Sony juga merilis PS5 Pro Bundel Edisi Terbatas Ulang Tahun ke-30 yang hanya diproduksi sebanyak 12.300 unit, dan masing-masing diberi nomor unik.
Bundel ini hadir dengan desain spesial yang mengingatkan pada PlayStation klasik tahun 1994, dan dijual seharga 999,99 dolar AS atau sekitar Rp15.600.000.
Daya Tarik PS5 Pro bagi Konsumen
PS5 Pro membawa peningkatan performa signifikan dibandingkan pendahulunya. Konsol ini dilengkapi dengan spesifikasi yang lebih canggih, untuk mendukung kualitas grafis lebih tinggi dan waktu pemuatan yang lebih cepat.
Kehadirannya menjanjikan pengalaman bermain game yang lebih realistis dan mulus, sesuai dengan ekspektasi para gamer yang selalu menginginkan pembaruan teknologi terbaru.
Dengan fitur yang ditingkatkan dan pilihan edisi terbatas, PS5 Pro diharapkan menarik perhatian gamer yang ingin merasakan pengalaman bermain game yang lebih optimal dan prestisius.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal