Bagi para pecinta kuliner tradisional Solo yang rindu akan cita rasa khas kota budaya ini, kini Anda tak perlu jauh-jauh ke sana. Di jantung Jakarta, tepatnya di kawasan Ampera, ada satu tempat yang dapat mengobati rasa rindu tersebut, yakni Waroeng Solo.
Meskipun lokasinya mungkin sedikit unik, bahkan bisa dibilang cukup mistis karena bersebelahan dengan TPU Jeruk Purut, suasana hangat, ramah, dan autentik yang dihadirkan Waroeng Solo mampu memikat hati para pengunjungnya. Tempat ini pun berhasil menjadi destinasi kuliner favorit yang selalu ramai dikunjungi.
Waroeng Solo adalah bagian dari Joglo Group, sebuah usaha yang digagas oleh Dani dan Rio Sarwono, kakak-beradik asal Solo. Sejak didirikan sekitar satu dekade lalu, Waroeng Solo tetap setia pada misinya untuk menyajikan masakan tradisional khas Jawa, terutama yang berasal dari Solo, dengan kualitas terbaik.
Berlokasi di depan kompleks Joglo Kemang, yang dulunya merupakan bangunan sekolah lama, kini Waroeng Solo menyajikan konsep rumah makan dengan nuansa tradisional Jawa—rumah joglo.
Pengunjung yang memasuki Waroeng Solo akan langsung merasakan atmosfer Jawa yang kental, di mana interiornya dipenuhi kursi-kursi kayu antik, meja makan unik yang dulunya merupakan mesin jahit, serta dinding yang dihiasi poster-poster tempo dulu, menambah kesan nostalgia dan kehangatan.
Tidak hanya menghadirkan nuansa ‘njawani’, Waroeng Solo juga memberikan pengalaman makan yang menyenangkan dengan alunan musik keroncong yang dimainkan di halaman, menciptakan suasana santai yang khas dan sulit ditemukan di tempat makan lain di Jakarta.
Menu Autentik yang Wajib Dicoba
Salah satu daya tarik utama Waroeng Solo terletak pada sajian makanan tradisionalnya yang otentik. Menu andalan di sini tentu saja nasi liwet dan nasi gudeg, dua hidangan ikonik dari Solo yang kaya akan cita rasa dan sangat digemari pelanggan.
Kedua menu ini menggambarkan kenikmatan kuliner Solo yang penuh dengan rempah dan bahan-bahan segar.
Namun, kelezatan di Waroeng Solo tidak berhenti di situ. Pengunjung juga dapat mencicipi menu-menu tradisional lainnya seperti timlo, selad Solo, dan tengkleng—sup kambing khas Solo yang kaya akan rempah dan memiliki rasa gurih yang menggugah selera.
Untuk para penggemar kuliner yang lebih modern, tersedia juga pilihan seperti ayam geprek dan ayam telur asin yang populer di kalangan anak muda.
Keunggulan Waroeng Solo
Salah satu keistimewaan Waroeng Solo yang patut diacungi jempol adalah komitmennya untuk menyajikan makanan tanpa penggunaan MSG. Hal ini menjadikan setiap hidangan yang disajikan tidak hanya lezat, tetapi juga lebih sehat.
Bumbu-bumbu yang digunakan sepenuhnya berasal dari rempah-rempah asli Indonesia, sehingga kualitas rasa dan aroma tetap terjaga dalam keaslian yang otentik.
Jam Operasional dan Lokasi
Untuk Anda yang ingin menikmati masakan tradisional Solo, Waroeng Solo buka setiap hari mulai pukul 10:00 hingga 22:00 WIB, sehingga Anda bisa berkunjung kapan saja untuk menyantap hidangan favorit.
Lokasinya yang berada di Ampera juga memudahkan akses bagi para penikmat kuliner di Jakarta.
Dengan suasana tradisional yang kental, menu autentik yang menggugah selera, dan komitmen terhadap kualitas, Waroeng Solo berhasil menjadi destinasi kuliner yang sempurna bagi siapa saja yang rindu akan masakan khas Solo tanpa harus meninggalkan Jakarta.

Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia

Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal