Daya tarik dari destinasi wisata Bukit Sikunir ialah saat matahari terbit atau momen Golden Sunrise, Anda dapat menikmati pemandangan spektakuler dari bukit ini. Selain itu, setelah sampai di titik Sikunir Anda bisa melihat beberapa gunung yang berjejer dari atas dengan diselimuti gumpalan awan, seperti gunung Prau, Sindoro, Sumbing, Slamet.
Lokasi Bukit Sikunir Dieng
Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sembungan adalah salah satu desa di Dieng yang terkenal dengan pemandangan indahnya, terutama saat matahari terbit.
Selain itu, Desa Sembungan di Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu desa tertinggi di Pulau Jawa. Ketinggian dataran tinggi ini mencapai sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, sehingga menjadikan Dieng sebagai salah satu daerah paling tinggi di Jawa.
Sambil menuju ke arah Bukit Sikunir tepat di sebelah kanan ada Telaga Cebong yang memiliki air yang sangat jernih.
Hal yang Dapat Dilakukan di Bukit Sikunir
Keunikan dari Bukit ini ialah, matahari terbit di Bukit Sikunir, Dieng terkenal sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Pemandangan matahari terbit dari bukit ini menawarkan panorama yang memukau dengan awan, gunung-gunung, dan danau yang menghasilkan landscape yang sangat indah.
Banyak pengunjung datang ke Bukit Sikunir untuk menikmati pengalaman matahari terbit yang spektakuler di lokasi tersebut.
Di Bukit Sikunir ada 2 titik puncak, dari titik puncak pertama Anda sudah bisa melihat hamparan awan dengan gunung-gunung tinggi di Jawa Tengah. Naik sedikit sekitar 10 menit, Anda akan menemui titik puncak kedua.
Dari atas sini, Anda dapat melihat hamparan lahan pertanian yang terletak di dataran tinggi Dieng. Lahan pertanian ini terdiri dari terasering sawah, ladang, dan kebun-kebun, yang menciptakan lanskap yang indah.
Sambil menikmati pemandangan gunung-gunung dan matahari terbit, Anda juga bisa melihat lahan pertanian yang menjadi salah satu daya tarik visual dari Bukit Sikunir. Ini adalah pengalaman yang memukau untuk melihat kontras antara pegunungan dan lahan pertanian di sekitarnya.
Setelah menikmati semua keindahan yang ada di atas, saat turun menuju tempat parkir, Anda akan disuguhi oleh warga yang menjajakan makanan khas Dieng seperti tempe kemul dan semur kentang Sikunir, yaitu kentang kecil-kecil khas Dieng yang disemur dan ada campuran gula merah.
Makanan tersebut cocok dijadikan sarapan setelah lelah menanjak bukit dini hari. Selama menikmati makanan, kita ditemani oleh alunan musik dari para pengamen yang ada di tempat kuliner.
Selain makanan untuk sarapan, di sepanjang jalan turun juga dijajakan oleh-oleh khas Dieng seperti susu atau kopi Purwaceng, carica, opak Dieng, dan banyak aksesoris seperti gantungan, gelang, hingga baju.
Menjelajah Wisata di Sekitar Bukit Sikunir
Setelah turun dari Sikunir, tak jauh dari sana ada Telaga Cebong yang bisa Anda kunjungi sebelum pulang menuju pusat kota Dieng.
Telaga Cebong adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Dieng Plateau, Jawa Tengah, Indonesia. Telaga ini terkenal karena keindahan alamnya, terutama saat matahari terbit.
Saat pagi hari, kabut sering menghiasi danau ini, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Telaga Cebong juga dikelilingi oleh pegunungan yang menjadikannya tempat yang populer bagi para fotografer dan pecinta alam.
Selain pemandangan yang menakjubkan, Telaga Cebong juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting di masyarakat Dieng. Di sekitar telaga, Anda dapat menemukan situs-situs purbakala seperti Candi Arjuna yang mengingatkan pada sejarah kerajaan Hindu di wilayah tersebut.
Berikutnya, Curug Si Karim adalah salah satu air terjun di kawasan Dieng Plateau. Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri karena terletak di tengah pegunungan Dieng yang indah. Nama “Si Karim” mungkin berasal dari bahasa Jawa yang berarti “pemurah” atau “baik hati.”
Air terjun ini dikelilingi oleh hutan dan vegetasi yang lebat, menciptakan suasana alam yang menenangkan. Curug Si Karim menawarkan pemandangan yang menakjubkan, terutama saat air terjun mengalir deras. Untuk mencapai air terjun ini, biasanya pengunjung harus melakukan pendakian atau trekking melalui jalur alam yang menghubungkannya dengan area Dieng lainnya.
Ketika Anda berkunjung ke sini, pastikan untuk membawa perlengkapan yang sesuai, seperti sepatu yang nyaman dan air minum, karena perjalanan menuju air terjun bisa memakan waktu dan energi.
Jalan lagi menuju ke bawah setelah melewati Curug Si Karim, ada hamparan perkebunan warga lokal di kiri dan kanan jalan. Karena keindahan alamnya, pegunungan yang hijau, dan udara sejuk, mirip dengan pegunungan di Swiss, maka jalanan tersebut dijuluki Swiss Van Java.
Swiss Van Java Dieng merupakan destinasi yang menarik bagi pecinta alam, fotografer, dan mereka yang ingin merasakan pesona budaya dan alam Jawa Tengah yang unik.
Jalur dan Tiket Masuk Menuju ke Bukit Sikunir
Untuk mencapai Bukit Sikunir di Dieng, pertama yang harus dilakukan ialah Anda perlu mencapai wilayah Dieng dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum seperti bus atau travel dari kota-kota terdekat seperti Wonosobo. Setelah tiba di Dieng, arahkan ke Desa Sembungan, di mana Bukit Sikunir berada.
Saat sampai di gapura Desa Sembungan, warga akan meminta kontribusi sebesar Rp. 30.000.
Dari Desa Sembungan, ada lahan parkir yang sangat luas jaraknya tak jauh dari Telaga Cebong. Cukup dengan membayar sebesar Rp. 5.000 untuk motor. Anda akan mendaki bukit untuk mencapai puncak Bukit Sikunir. Ada jalur setapak yang telah disiapkan untuk pendakian ini. Sekitar 20-30 menit mendaki tangga-tangga yang telah disediakan.
Perlu diingat waktu terbaik untuk mendaki bukit ini sekitar pukul 03.30 agar tidak tertinggal prosesi Golden Sunrise yang dapat memanjakan mata. Jadi perlu datang lebih pagi dari penginapan masing-masing Anda.
Tips Berkunjung ke Bukit Sikunir
Tips yang pertama harus dilakukan ialah kenakan pakaian yang tebal karena suhu udara pagi hari cenderung dingin di suhu 10-15 derajat Celsius. Jangan khawatir, untuk Anda yang tidak membawa pakaian tebal, di area parkir ada pedagang yang menjual pakaian dan aksesoris untuk menghangatkan diri.
Selain itu, pilih waktu kunjungan. Biasanya waktu yang bagus untuk menikmati Golden Sunrise berkisar antara Juli-Oktober, karena cuaca nya cerah sehingga proses matahari terbit dapat terlihat. Di luar bulan tersebut biasanya akan tampak kabut tebal sehingga menutup matahari terbit.
Dan yang terakhir, bawa trash bag atau kantong sampah. Tetap jaga keindahan wisata di tempat yang Anda kunjungi.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal