Biasanya saat hari libur atau akhir pekan banyak wisatawan mengunjungi berbagai tempat wisata, salah satunya adalah berkunjung ke Dieng. Selain menikmati keindahan panorama, mereka juga ingin merasakan udara khas pegunungan yang sejuk.
Dieng Plateau yang terletak di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah, Indonesia menawarkan berbagai obyek wisata menarik. Ada banyak obyek wisata yang menawarkan keindahan panorama alam disana seperti Candi Arjuna hingga Batu Pandang Ratapan Angin.
Batu Pandang Ratapan Angin merupakan obyek wisata yang menjadi salah satu tujuan berlibur ke Dieng. Hal itu dikarenakan pemandangan indah yang tersaji disana.
Letak Batu Pandang Ratapan Angin sendiri berada di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Jika ditempuh dari Kota Wonosobo jarak tempuhnya adalah sekitar 27 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.
Melihat Keindahan Telaga Warna Dieng
Batu Pandang Ratapan Angin merupakan tempat yang pas untuk menikmati keindahan Telaga Warna Dieng, karena letaknya yang berada di ketinggian sekitar 2.100 mdpl.
Angka tersebut membuat Batu Pandang Ratapan Angin ada di tempat lebih tinggi dari Telaga Warna. Darisini pengunjung akan mendapat landscape Telaga Warna yang sangat menawan. Apalagi jika cuaca cerah, pantulan sinar dari matahari akan membuat perpaduan yang menakjubkan.
Panorama Telaga Warna bukanlah satu-satunya atraksi yang tersaji dari Batu Pandang Ratapan Angin. Tampak pula telaga lain, yakni Telaga Pengilon yang lokasinya bersebelahan.
Kedua telaga warna tersebut memiliki keunikan yakni warna airnya yang berbeda meski bersebelahan. Telaga Warna cenderung lebih hijau sementara Telaga Pengilon airnya terlihat lebih jernih.
Saat musim kemarau kedua telaga itu dipisahkan oleh daratan kecil; sedangkan saat musim penghujan daratan kecil itu akan terendam air, sehingga kedua telaga akan tampak menyatu.
Keunikan lain dari Telaga Warna adalah warna airnya yang kerap berubah layaknya sebuah pelangi. Terkadang warna airnya hijau, namun airnya bisa saja berubah menjadi kuning atau malah berwarna-warni.
Dari Batu Pandang Ratapan Angin juga pengunjung dapat melihat bentang alam Dataran Tinggi Dieng yang memesona. Ditambah dengan udara sejuknya yang akan membuat siapapun yang berkunjung kesana betah.
Bukan Dieng jika tidak terlihat lahan pertanian yang seperti anak tangga. Nah, dari atas sini pun keindangan tersebut akan terlihat. Selain itu akan terlihat kemegahan Gunung Prau, yang memanjang bagai benteng raksasa berwarna hijau di sisi timur.
Pada lokasi Batu Pandang Ratapan Angin, spot foto terbaik ada di sebuah batu dengan latar belakang panorama Telaga Warna dari ketinggian. Meski indah pengunjung tetap harus berhati-hati saat berfoto agar tidak sampai terjatuh. Selain itu pengunjung perlu memerhatikan anak tangga saat menuju kesana.
Rute dan Tiket Menuju Batu Pandang Ratapan Angin
Untuk menuju ke Batu Pandang Ratapan Angin pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Saat melihat pertigaan “Selamat Datang di Dieng” sejauh 1,5 kilometer, belok kiri ke arah selatan. Saat berada di pertigaan yang merupakan perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Banjarnegara, ada area parkir dan loket ke Telaga Warna.
Pilih belok kiri menuju Dieng Plateau Theater dan Batu Pandang Ratapan Angin (jalan ini juga merupakan rute menuju Sikunir), lalu belok kiri lagi di sebuah pertigaan. Jalan itu nanti akan mengarah ke Dieng Plateau Theater dan Batu Pandang Ratapan Angin. Ikuti plang penunjuk jalan agar tak tersesat.
Untuk sepeda motor harga tiket sebesar Rp 5.000. Pengunjung juga harus membayar tiket masuk Batu Pandang Ratapan Angin. Harga yang harus dibayarkan adalah Rp 10.000 per orang. Tiket itu hanya berlaku untuk masuk kawasan obyek wisata ini saja.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal