Jakarta, Konsumenesia – Penyakit Alzheimer merupakan penyakit degeneratif pada otak, yang secara progresif mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang seperti ingatan, pemikiran, dan perilaku.
Meskipun penyebab pasti Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi perkembangannya seperti faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan tertentu dengan risiko penyakit ini. Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya untuk mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer.
1. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Lemak jenuh, terutama dari sumber hewani seperti daging merah dan produk susu tinggi lemak, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan juga dapat berkontribusi pada peradangan dalam otak; yang dapat memperburuk kondisi Alzheimer.
2. Gula dan Makanan Olahan Tinggi Gula
Konsumsi gula berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko resistensi insulin, yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan memperburuk Alzheimer.
Makanan olahan yang tinggi gula seperti kue-kue, permen, dan minuman bersoda harus dibatasi.
3. Makanan Olahan dan Junk Food
Makanan olahan seperti makanan cepat saji dan makanan ringan sering mengandung banyak lemak trans dan bahan kimia tambahan, yang dapat merusak kesehatan otak pada jangka panjang.
4. Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan dapat memperburuk gejala Alzheimer pada mereka yang sudah terdiagnosis.
5. Garam Berlebihan
Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
6. Merokok
Merokok tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, tetapi juga dapat merusak pembuluh darah di otak yang dapat memperburuk kondisi Alzheimer.
7. Processed Food dan Makanan Kemasan
Makanan yang diawetkan dengan pengawet dan tambahan kimia lainnya dapat berkontribusi pada peradangan dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi kesehatan otak secara keseluruhan.
Untuk mengurangi risiko terkena Alzheimer, disarankan untuk mengadopsi pola makan yang seimbang dan sehat seperti diet Mediterania yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
Selain itu menjaga berat badan yang sehat, rutin berolahraga, tidur yang cukup, serta mengelola stres juga dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko Alzheimer.
Dengan memperhatikan pola makan dan gaya hidup yang sehat, kita dapat berkontribusi pada kesehatan otak jangka panjang dan mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal