Seiring menurunnya penyebaran virus COVID-19 akhir-akhir ini banyak dilaporkan munculnya virus dan penyakit lainnya. Belum usai trauma masyarakat akan virus COVID-19 yang membuat kegiatan sehari-hari hampir mati total dengan adanya PPKM, kini masyarakat harus waspada dengan penyakit baru yang bermunculan. Termasuk berbagai virus yang memicu penyakit yang tidak tergolong ringan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan wabah cacar monyet atau monkeypox yang terjadi saat ini penyebarannya terdeteksi awal di Inggris. Walaupun belum ada yang terjangkit di Indonesia namun masyarakat diminta waspada akan penyakit ini.
Mengenal cacar monyet yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highly patogenic dan zoonosis (bersifat menular dari binatang ke manusia). Virus Ini pertama kali ditemukan menjangkiti monyet pada tahun 1958. Sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
Nama umumnya sering di sebut Virus Monkeypox atau cacar monyet dilaporkan semakin menyebar di luar negeri dan sejauh ini belum ada kasus dilaporkan terjadi di Indonesia. Penyakit ini dikategorikan berbahaya dan mudah menular dan dapat menular melalui droplet atau percikan cairan tubuh.
Tanda-tanda dan gejala cacar monyet adalah terinfeksi virus monkeypox akan mulai menunjukkan gejala pertamanya setelah 6-16 hari setelah paparan. Periode ketika virus belum aktif memperbanyak diri di dalam tubuh ini dikenal dengan masa inkubasi. Masa inkubasi virus cacar monyet bisa berkisar antara 6-13 hari.
Namun, bisa juga terjadi dalam rentang yang lebih panjang, yakni 5-21 hari, selama tidak memunculkan gejala seseorang tetap bisa menularkan virus cacar monyet kepada orang lain.
Gejala yang akan terjadi dalam tubuh adalah demam, letih atau lemas, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.
Gejala ini juga hampir sama dengan cacar pada umumnya namun cacar monyet ini lebih berbahaya dibanding jenis cacar lain. Menjaga pola hidup sehat, bersih dan selektif adalah kunci untuk menghindari penyakit yang mudah tertular oleh kulit dan cairan ini.
Kumpulan artikel buatan Redaksi | Desk Jakarta Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal