Cacar monyet adalah penyakit yang juga dikenal sebagai penyakit virus Monkeypox. Ini mirip dengan cacar dalam gejalanya dan dapat menular dari hewan primata ke manusia.
Penyebab terjadinya cacar monyet atau Monkeypox berasal dari virus Monkeypox yang termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus. Virus ini bisa menular dari hewan primata ke manusia. Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau dengan manusia yang telah terinfeksi.
Virus ini juga bisa menular dari manusia ke manusia, terutama melalui kontak kulit-ke-kulit, pernapasan, atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Meskipun cacar monyet mirip dengan cacar, keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.
Berbeda dengan gejala cacar biasa, gejala cacar monyet atau Monkeypox dapat bervariasi. Tetapi umumnya mencakup ruam kulit, muncul bercak merah yang berubah menjadi lepuh dan kemudian menjadi vesikel (berisi cairan). Vesikel ini dapat menyerupai cacar. Adanya demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening hingga terasa nyeri dan biasanya penderita merasakan sakit kepala serta nyeri otot sendi.
Gejala-gejala tersebut mungkin terjadi selama beberapa minggu. Meskipun Monkeypox biasanya lebih ringan daripada cacar, beberapa kasus bisa menjadi parah. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala seperti ini setelah kontak dengan hewan atau individu yang terinfeksi, segera periksa ke tenaga medis.
Namun, ada cara untuk mencegah infeksi cacar monyet (Monkeypox), Anda dapat mengambil beberapa langkah pencegahan dibawah ini:
- Hindari kontak dengan hewan yang berpotensi membawa virus Monkeypox, terutama hewan primata dan pengerat seperti monyet, tikus tanah, dan tupai. Jika Anda berada di wilayah dengan riwayat Monkeypox, hindari kontak dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang dapat terinfeksi.
- Jika Anda merawat hewan yang mungkin terinfeksi, selalu gunakan tindakan pencegahan seperti penggunaan sarung tangan dan perlindungan fisik saat berinteraksi dengan hewan tersebut.
- Jaga kebersihan tangan dengan mencuci mereka secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi risiko penularan virus dari permukaan yang mungkin terkontaminasi.
- Hindari kontak langsung dengan individu yang telah terinfeksi Monkeypox, terutama jika mereka memiliki gejala aktif. Jangan menyentuh ruam atau bersentuhan fisik seperti berpelukan, mencium bahkan berhubungan intim dengan penderita.
- Gunakan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak sosial jika Anda berada di wilayah dengan penyebaran Monkeypox yang sedang berlangsung.
Pencegahan yang paling efektif adalah menghindari kontak dengan hewan dan individu yang berisiko tinggi. Jika Anda tinggal di daerah dengan riwayat Monkeypox atau merasa terpapar, segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk pengobatan lebih lanjut.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal