Sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono “Dirty Vote“, menyorot kecurangan menjelang pemilu dengan analisis netral dari tiga ahli hukum tata negara.
Dalam film ini Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari mengungkap bagaimana kekuasaan dimanfaatkan untuk memenangkan pemilu dan mengganggu demokrasi, dengan fokus pada analisis hukum tata negara.
Selain membahas kecurangan yang dilakukan oleh paslon tertentu, film ini juga mengulas apakah kampanye ketiga paslon sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengungkapan tentang keterlibatan KPU dan Bawaslu dalam pelanggaran pemilu, serta peran institusi pemerintahan lainnya seperti Mahkamah Konstitusi dan menteri-menteri, menyoroti kelemahan dalam penegakan hukum menjelang pemilu.
Sebagai masyarakat yang bijak saat memasuki masa tenang menjelang pemilihan umum, diperlukan peran dari masyarakat dan media sosial; sehingga dapat memungkinkan terciptanya suasana politik yang kondusif dan meningkatkan partisipasi demokratis.
1. Menjaga Suasana Politik
Selama masa tenang, penggunaan media sosial dapat membantu dalam meminimalkan potensi konflik atau ketegangan politik.
Dengan membagikan pesan-pesan yang mendukung perdamaian dan toleransi, serta menghindari propaganda atau serangan politik, pengguna media sosial dapat berperan dalam membangun atmosfer yang positif dan menenangkan.
2. Mengedukasi Pemilih
Media sosial menjadi platform efektif untuk menyebarkan informasi tentang prosedur pemilihan, lokasi tempat pemungutan suara, dan hak-hak pemilih.
Dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti pengingat pemilihan atau polling lokasi, media sosial dapat membantu meningkatkan partisipasi pemilih dan memastikan bahwa semua warga dapat memberikan suara mereka dengan mudah.
3. Mengawasi Kepatuhan Terhadap Aturan
Komunitas online dapat berperan sebagai pengawas independen dalam memantau pelanggaran aturan selama masa tenang.
Dengan membagikan informasi tentang kegiatan kampanye yang ilegal atau upaya manipulasi pemilih, pengguna media sosial dapat membantu menjaga integritas proses pemilihan dan mendorong penegakan hukum yang adil.
4. Mendorong Dialog Politik yang Sehat
Meskipun terkadang terjadi polarisasi dan konflik di media sosial, banyak juga kelompok dan individu yang menggunakan platform tersebut untuk berdiskusi secara terbuka dan beradab tentang isu-isu politik.
Masa tenang dapat menjadi waktu yang tepat untuk memulai dialog politik yang konstruktif, mempertimbangkan berbagai pandangan, dan mencari pemahaman bersama.
5. Menyebarkan Kampanye Positif
Selama masa tenang kampanye politik dapat beralih fokus dari promosi kandidat atau partai politik, menjadi penyampaian pesan-pesan positif tentang visi dan program-program yang mereka usung.
Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan ini secara luas, dan membangun dukungan masyarakat yang berbasis pada gagasan dan program.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal