Ini Dia Cara Hindari Penipuan Konten AI saat Belanja Online!

Jakarta, Konsumenesia – Firman Kurniawan, seorang ahli Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, memberikan saran kepada masyarakat agar dapat menghindari penipuan yang diakibatkan oleh konten yang dimanipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI) saat berbelanja online atau di dunia digital.

Firman menjelaskan bahwa konten yang dihasilkan oleh AI cenderung terlalu sempurna secara visual, seperti dalam video yang tidak memiliki jeda atau kekurangan seperti pada situasi sebenarnya.

Sebagai contoh, Firman menyebutkan kasus viral sebuah video pidato yang menampilkan Presiden Joko Widodo berbicara dalam Bahasa Mandarin pada Oktober 2023 lalu. Video tersebut menunjukkan Presiden Joko Widodo berbicara tanpa jeda, meskipun dalam video aslinya terdapat jeda-jeda dalam pidatonya.

Selain itu, pelaku penipuan belanja online seringkali menggunakan teknologi AI untuk membuat testimoni palsu yang seolah-olah berasal dari selebritas atau tokoh terkenal lainnya.

Dengan menggunakan teknologi deepfake, suara selebritas digunakan untuk membuat video yang terlihat seperti testimoni asli, padahal sebenarnya pihak yang bersangkutan tidak pernah mengeluarkan testimoni tersebut.

Firman menyarankan agar masyarakat memeriksa keaslian konten tersebut melalui layanan yang disediakan oleh mesin pencarian seperti Google, yang dapat membantu menemukan gambar asli atau sumber konten.

Dia juga menekankan pentingnya berbelanja di aplikasi dengan reputasi yang otoritatif seperti marketplace dan e-commerce resmi untuk menghindari penipuan.

Jika terjadi masalah dengan produk yang dibeli, Firman menyarankan agar masyarakat mengajukan komplain kepada penyedia platform untuk mendapatkan solusi.

Bagi mereka yang tetap ingin berbelanja melalui media sosial, Firman mengingatkan agar lebih berhati-hati dalam memilih pelaku usaha. Dia menyarankan untuk memeriksa reputasi penjual berdasarkan jumlah pengikut dan testimoni pelanggan yang diterima sebagai indikator kepercayaan.