Umat Muslim, khususnya di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menjalankan ibadah haji. Selain biaya yang signifikan, ada berbagai faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti jarak yang jauh antara Indonesia dan Arab Saudi serta ketersediaan akomodasi dan transportasi yang memadai di sana.
Arab Saudi, sebagai tuan rumah ibadah haji, menerapkan sistem kuota untuk mengatur jumlah jamaah yang bisa beribadah setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan tempat di Mekkah yang tidak mampu menampung semua umat Islam secara bersamaan.
Akibatnya, umat Muslim harus siap menghadapi proses antrean untuk mendapatkan kesempatan beribadah. Di negara-negara dengan populasi Muslim mayoritas, antrean berangkat haji bahkan sudah mencapai belasan hingga puluhan tahun!
Di Indonesia, proses keberangkatan haji dibagi menjadi beberapa program, di antaranya haji reguler, haji khusus (ONH Plus), dan haji furoda. Haji reguler merupakan program dengan antrean paling panjang, bisa mencapai puluhan tahun tergantung dari masing-masing provinsi. Sementara haji khusus atau ONH Plus menawarkan alternatif dengan waktu antrean lebih singkat, berkisar 5-9 tahun.
Haji furoda, di sisi lain, adalah program haji yang diundang langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui visa mujamalah. Program ini tidak memerlukan proses antrean, namun biayanya sangat tinggi dan menjadi pilihan bagi mereka yang tidak mau menunggu lama.
Perbedaan ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk menghormati dan memfasilitasi para mitra diplomatiknya.
Selain itu, ada juga perbedaan signifikan antara fasilitas yang ditawarkan oleh haji furoda dan haji plus. Haji furoda menawarkan kemudahan berupa visa mujamalah, penginapan di hotel bintang lima, serta berbagai fasilitas eksklusif lainnya seperti tenda ber-AC di Arafah dan Mina serta konsumsi makanan Indonesia.
Di sisi lain, haji plus meskipun memerlukan waktu tunggu 5-9 tahun, menawarkan fasilitas yang lebih terjangkau dengan penginapan di hotel bintang lima di Mekkah dan Madinah serta pilihan perjalanan yang lebih fleksibel.
Dengan demikian, persiapan dan pemilihan program haji sangat bergantung pada kemampuan finansial serta kesabaran calon jamaah.
Meskipun biaya dan waktu tunggu menjadi pertimbangan utama, tujuan utama bagi umat Muslim adalah untuk dapat menunaikan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesempurnaan sesuai dengan ajaran Islam.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia

Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal