Connect with us

Silakan masukkan kata kunci pencarian

KonsumenesiaKonsumenesia

Beauty

Jangan Sembarangan Campur Skincare Karena Bisa Sebabkan Wajah Jadi Rusak

Bagi konsumen pecinta skincare harus mengetahui bahan apa saja yang tidak boleh dicampur dalam skincare atau paling tidak penggunaannya tidak boleh dilakukan secara bersamaan

Ilustrasi (@contentpixie via unsplash)

Tren mencampur skincare dengan skincare lainnya akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat karena diyakini memiliki efek yang baik bagi pengguna. Selain pengaruh dari influencer dan beauty enthusiast di media sosial banyak juga konsumen berbagai brand melakukan eksperimen tersebut.

Dengan mencampurkan skincare dengan skincare lainnya, misalnya moisturizer dicampur dengan face oil yang dilakukan bagi kulit yang berjenis kering dan butuh hidrasi ekstra ke dalam kulit. Dimulai oleh influencer dan beauty enthusiast, akhirnya banyak pengikutnya di medsos ikut mempraktekkan hal tersebut dan tak sedikit yang mengaku berhasil dengan metode mencampur skincare ini.

Namun tak sedikit juga orang yang gagal dengan metode ini malah berujung wajah menjadi rusak, timbul jerawat dan memperbanyak komedo.

Bagi konsumen pecinta produk-produk skincare harus mengetahui bahan apa saja yang tidak boleh dicampur dalam skincare atau penggunaannya harus terpisah bahkan tidak boleh dilakukan secara bersamaan.

Beberapa contoh skincare yang tidak boleh dicampur jika memiliki kandungan bahan aktif berikut ini:

1. Retinol dan Vitamin C

Retinol adalah salah satu bahan aktif skincare yang paling disukai banyak orang. Dikenal dengan vitamin A, ini dapat meregenerasi kulit dan mencegah garis-garis halus.

Terlepas manfaat retinol baik untuk kulit, menggunakan ini perlu berhati-hati. Retinol dan vitamin C termasuk kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Karena, hal ini akan memicu kulit menjadi kering dan iritasi. 

2. Niacinamide dan Vitamin C

Kandungan skincare niacinamide dan vitamin C penting untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, mengurangi kemerahan pada kulit, dan meratakan warna kulit. Akan tetapi, banyak ahli yang berpendapat kalau niacinamide dan vitamin C merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dicampur penggunaannya.

Penggunaan niacinamide dan vitamin C secara bersamaan juga diduga dapat meningkatkan risiko kulit kemerahan dan membuat warna kulit tidak merata.

Advertisement. Scroll to continue reading.

3. Sabun ber-pH tinggi dan Vitamin C

Jika skincare dengan kandungan vitamin C digunakan bersama dengan cleanser pH tinggi, maka efektivitasnya pada kulit akan menurun. Sebab kemampuan kulit untuk menyerap bahan-bahan tersebut jadi berkurang.

Efek kombinasi ini bahkan dapat membuat kulit kehilangan perlindungan terhadap radikal bebas.

Berikan penilaian Anda
[Total: 2 Rata-Rata: 5]
Penulis

Kumpulan artikel buatan Redaksi | Desk Jakarta Konsumenesia

Klik untuk beri komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

BACA JUGA

Beauty

Menjadi konsumen cerdas bukan hanya soal memilih produk yang populer, tetapi juga memahami kebutuhan kulit Anda dan bahan yang terkandung dalam produk kecantikan.

Bisnis

PT Kalbe Farma Tbk, meluncurkan produk susu Milk Pro dalam rangka mendukung program pemerintah.

Beauty

Solusi bagi kulit sensitif, mudah berjerawat, dan rentan kemerahan, I’m From hadirkan Mugwort serum.

Foodie

Ikan memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Tapi tidak semua ikan aman, karena ada kandungan merkuri yang cukup tinggi. Ikan apa saja dan apa...

Advertisement