| 
Bosstown Kebab Prasmanan kini hadir sebagai jawaban bagi mereka yang menginginkan cita rasa otentik Timur Tengah dengan harga yang terjangkau. Harga yang ditawarkan untuk kebab prasmanan ini berkisar mulai dari Rp10.000.
Sosok dibalik keunikan berdirinya Bosstown Kebab merupakan pasangan suami istri FX. Ricky Ferdinan Sutrisno S.T., M.T dan Silvia Maycella Yufica Chandra S.T., M.T. Untuk saat ini restoran kebab prasmanan ini berada di kawasan Jogja dan sekitarnya.
Di retoran ini, pembeli dapat memilih berbagai macam daging seperti sapi, ayam, kambing, dan ikan dalam satu tempat. Selain itu, restoran ini juga memadukan kuliner Timur Tengah dengan cita rasa Indonesia dengan menyajikan berbagai macam saus khas seperti saus taliwang, saus Korea, saus telur asin, saus jamur, barbeque, dan bolognese. Ada juga berbagai variasi topping isian yang beragam seperti jamur, kentang, jagung, dan masih banyak lagi pilihan topping lainnya.
Keunikan dari restoran ini terletak pada pemanggangnya. Dengan pemanggang sepanjang 1 meter yang menggunakan bara arang, daging-daging asli dipanggang secara tradisional, menciptakan cita rasa yang khas. Konsep ini terlihat seperti pemanggang kambing guling di daerah Timur Tengah.
Belum genap satu bulan usai pembukaannya, Bosstown Kebab Prasmanan telah membuka 6 mitra di berbagai kota, seperti Seturan, Jalan Kaliurang, Cilacap, Magelang, Klaten, dan Sisingamangaraja-Bali. Pertumbuhan yang pesat itu menunjukkan minat besar dari masyarakat terhadap konsep unik dan rasa otentik yang ditawarkan Bosstown Kebab Prasmanan.
Nah, untuk Anda yang penasaran menikmati kebab dengan konsep yang unik. Silahkan coba datang ke restoran Bosstown Kebab.
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal