Gorengan adalah makanan yang digoreng, umumnya terdiri dari berbagai jenis seperti bakwan, tahu isi, atau pisang goreng. Memang gorengan memiliki rasa yang lezat apalagi jika disajikan dalam keadaan panas. Juga, tidak sulit untuk mencari gorengan karena banyak sekali warung atau penjual kaki lima yang menjajakannya.
Perlu diketahui, terlalu sering mengkonsumsi gorengan menimbulkan dampak yang negatif bagi tubuh. Gorengan cenderung tinggi lemak jenuh dan kalori yang berisiko ke jantung. Selain itu, proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa-senyawa berbahaya.
Konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk:
1. Penyakit Jantung
Gorengan sering mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam pembuluh darah, meningkatkan resiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan penyakit jantung.
Adapun pada proses penggorengan dapat menghasilkan asam lemak trans yang ditemukan dalam minyak goreng yang dipanaskan berulang kali. Asam lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan saat konsumsi gorengan secara berlebih dapat membuat kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan karena gorengan cenderung tinggi kalori karena proses penggorengan dapat menyerap banyak minyak, yang menyumbang pada nilai kalori makanan. Konsumsi kalori berlebihan tanpa aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Sudah menjadi rahasia umum jika gorengan mengandung lemak jenuh dan asam lemak trans, yang dapat meningkatkan deposit lemak dalam tubuh. Lemak jenuh dan trans dapat memicu peningkatan berat badan dan menyumbang pada penumpukan lemak di area tertentu, seperti perut.
3. Penyakit Diabetes
Gorengan – terutama yang digoreng dalam minyak yang teroksidasi berulang kali – dapat menghasilkan lemak jenuh dan asam lemak trans. Asam lemak trans dapat meningkatkan resistensi insulin, yang merupakan tahap awal pengembangan diabetes tipe 2.
Selain itu, makanan tinggi lemak dan kalori seperti gorengan, dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah konsumsi. Ini memicu pelepasan insulin yang berlebihan dari pankreas untuk menurunkan gula darah, dan seiring waktu dapat menyebabkan resistensi insulin.
4. Tekanan Darah Tinggi
Beberapa jenis gorengan (terutama produk siap saji) dapat mengandung tingkat garam yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan volume cairan dalam pembuluh darah, menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Gorengan yang digoreng dalam minyak yang teroksidasi berulang kali dapat menghasilkan lemak jenuh dan asam lemak trans. Lemak jenuh dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah, dan menghambat aliran darah yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Penting untuk menjaga keseimbangan dengan mengonsumsi makanan yang beragam dan seimbang untuk mendukung kesehatan jangka panjang.
Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia
Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal