Connect with us

Silakan masukkan kata kunci pencarian

KonsumenesiaKonsumenesia

Lifestyle

Agar Tidak Alami Kecemasan Finansial, Orang Tua Wajib Ajarkan Hal Ini Pada Anak

Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Memastikan anak mendapatkan kehidupan yang layak di masa yang akan datang adalah tujuan utamanya. Namun tak jarang orang tua yang merasa takut dan khawatir akan segala kebutuhan anak, salah satunya ialah kebutuhan finansial anak.

Ilustrasi foto: kredit National Cancer Institute via unsplash

Masalah finansial keluarga merupakan salah satu faktor yang dikhawatirkan kebanyakan orang. Alasan finansial yang kurang menjadi faktor permasalahan dalam kehidupan seseorang. Maka dari itu sebagai orang tua pasti memikirkan hal tersebut, agar kehidupan anaknya sejahtera.

Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, penting orang tua untuk menerapkan hal-hal berikut agar anak memiliki finansial yang baik di masa depannya.

Yang pertama ialah ajarkan Konsep Dasar Keuangan. Orang tua bisa memulai dengan mengajarkan konsep dasar seperti pengeluaran, tabungan, dan investasi. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka agar mereka mudah mengerti.

Setelah mengetahui dasar-dasar finansial, para orang tua dapat mencontohkan hal-hal baik dalam mengelola keuangan. Hal itu dapat membantu mengajarkan keterampilan keuangan yang penting dan menjadikan anak-anak lebih bijak dalam mengelola uang mereka di masa depan.

Selanjutnya, diskusi pengeluaran kepada anak adalah langkah penting dalam membentuk pemahaman keuangan yang baik. Pentingnya memprioritaskan pengeluaran adalah agar anak memahami bagaimana mengelola uang dengan bijak. Jelaskan kepada mereka mengenai pendapatan dan pengeluaran. Itu dapat membantu mereka memahami bahwa tidak semua uang yang mereka terima harus dihabiskan.

Lalu jelaskan pula mengenai antara perbedaan keinginan dengan kebutuhan. Beritahu mereka untuk selalu mengutamakan hal-hal yang mereka butuhkan dibanding sesuatu yang mereka inginkan. Anak perlu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan sebelum membeli keinginan.

Langkah selanjutnya, ajarkan mereka konsep menabung. Dorong anak untuk menyisihkan sebagian uang mereka ke dalam tabungan. Ini mengajarkan mereka tentang pentingnya merencanakan masa depan dan memiliki cadangan uang.

Selain itu, membuat keputusan yang bijak perlu ditanamkan didiri anak untuk berpikir sebelum membeli sesuatu. Pertimbangkan apakah itu benar-benar diperlukan, apakah ada alternatif yang lebih terjangkau, dan apa yang bisa dihemat jika tidak membelinya.

Setelah menjelaskan semua pemahaman finansial kepada anak. Para orang tua boleh mencoba agar si anak dapat mempraktekan hal-hal yang telah diajarkan. Misalnya, beri mereka uang saku, lalu biarkan anak belajar mengelola uang mereka sendiri. Ajarkan mereka untuk membagi uang itu menjadi tabungan, pengeluaran sehari-hari, dan belanja.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Apabila satu kali terjadi kesalahan dengan contoh lebih besar uang yang mereka keluarkan dibanding pemasukan yang mereka terima, itu bukanlah suatu hal yang fatal. Dari pengalaman tersebut anak bisa belajar untuk mengatur keuangan lebih baik ke depannya. Dan cara tersebut dapat membantu mereka melihat bagaimana uang seharusnya dialokasikan.

Berikan penilaian Anda
[Total: 1 Rata-Rata: 5]
Penulis

Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia

Klik untuk beri komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

BACA JUGA

Lifestyle

Banyak anggapan tidak boleh memotong kuku bayi sebelum usia bayi 40 hari. Namun, ternyata ini faktanya.

Lifestyle

Kasus kekerasan di sebuah daycare yang terekam CCTV membuat orang tua khawatir. Memilih daycare yang aman dan terpercaya sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan...

Kesehatan

Para orang tua wajib tau gejala lupus yang ternyata risiko terbesarnya ialah kematian. Dengan mengetahui sejak dini gejalanya, orang tua dapat mengambil tindakan medis.

Kesehatan

Anak SD di Cirebon alami depresi berat hingga putus sekolah. Ini menjadi contoh bagi para orang tua untuk kenali tanda depresi pada anak.

Advertisement