Salah satu kepercayaan yang sering muncul di kalangan orang tua adalah larangan memotong kuku bayi sebelum mencapai usia 40 hari.
Banyak yang percaya bahwa kuku bayi terlalu lembut dan sensitif pada masa-masa awal kelahirannya, sehingga perlu menunggu waktu tersebut untuk memotongnya. Namun, dari sudut pandang medis, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini.
Pada kenyataannya, kuku bayi sudah mulai tumbuh saat masih dalam kandungan, dan ketika lahir, kuku mereka biasanya sudah cukup panjang. Oleh karena itu, menunggu hingga 40 hari bukanlah sebuah keharusan.
Kuku bayi dapat mulai dipotong sejak usia beberapa minggu. Namun demikian, karena kuku bayi memang lebih lembut dan tipis dibandingkan kuku orang dewasa, perawatan dan kehati-hatian tetap diperlukan agar tidak melukai kulitnya yang halus.
Jika kuku bayi terlalu panjang dan tidak segera dipotong, ini bisa menimbulkan risiko goresan pada kulit wajah, mata, atau bahkan bagian tubuh lainnya. Oleh sebab itu, menjaga kuku bayi tetap pendek adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan si kecil.
Cara Memotong Kuku Bayi Baru Lahir dengan Aman
1. Persiapkan Alat yang Tepat
Sebelum memulai, pastikan Anda telah menyiapkan alat pemotong kuku khusus untuk bayi. Gunting kuku bayi biasanya memiliki ujung yang tumpul atau bulat untuk mengurangi risiko cedera.
Selain itu, siapkan juga kain lembut yang dapat digunakan untuk memegang tangan bayi agar tidak bergerak saat proses pemotongan.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Memilih waktu yang tepat sangat membantu proses pemotongan kuku bayi berjalan lancar. Waktu yang ideal adalah ketika bayi sedang tenang, seperti setelah mandi atau saat sedang tertidur.
Hindari memotong kuku saat bayi rewel atau terlalu aktif karena ini dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau kecelakaan kecil.
3. Posisikan Bayi dengan Nyaman
Letakkan bayi di posisi yang aman dan nyaman, baik di atas pangkuan Anda atau di permukaan datar yang empuk.
Pastikan tangan bayi dipegang dengan lembut, namun cukup kuat agar tidak banyak bergerak saat Anda memotong kukunya.
4. Periksa Kuku Sebelum Memotong
Sebelum mulai memotong, periksa apakah kuku bayi cukup panjang untuk dipotong tanpa menyentuh kulit.
Hati-hati terhadap bagian kuku yang mungkin masih melekat erat pada kulit, karena memotong terlalu dekat dengan kulit bisa menyakiti bayi.
5. Teknik Memotong Kuku yang Aman
Jika menggunakan gunting kuku bayi, mulailah dengan memotong dari sudut ke sudut, dengan gerakan yang halus. Jangan terlalu dalam memotong agar tidak mendekati kulit.
Jika menggunakan penggiling kuku, giling kuku bayi perlahan-lahan hingga kuku terasa halus dan tidak tajam. Pastikan Anda tidak terlalu banyak menggiling sehingga mengikis kuku lebih dari yang diperlukan.
Mengapa Menunggu 40 Hari Itu Mitos?
Tradisi atau mitos mengenai larangan memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari mungkin muncul dari kepercayaan turun-temurun atau alasan cultural tertentu.
Meski demikian, dari perspektif medis, tidak ada alasan untuk menunda memotong kuku bayi. Bahkan, justru akan lebih aman bagi bayi jika kukunya dipotong lebih awal guna mencegah goresan yang mungkin terjadi akibat kuku yang panjang.
Dengan menggunakan alat yang tepat dan cara yang benar, memotong kuku bayi bisa menjadi aktivitas yang aman dan tidak menakutkan.
Ingatlah untuk selalu berhati-hati dan memberikan perhatian penuh pada saat melakukannya agar si kecil tetap nyaman dan aman.

Kontributor & Tim Redaksi Konsumenesia

Tapi kalau gak ada uang untuk beli makanan di atas tetap gak bagus mood nya ????
Enak makan disini, tempatnya luas, penyajian cepat.. Kemarin makan disini, pengen coba nasi liwet rame2 tapi gak jadi karena cuma…
Mantep nih tipsnya
2 hari yll cobain pakai Whoosh, nyaman sekali.. Baru juga duduk ngobrol sebentar sama sebelah tiba2 sdh sampai Sta Tegalluar
Bukti nyata industri film bisa mendorong pariwisata lokal